Selasa, 16 Juni 2015

PENDIDIKAN


KECERDASAN EMOSIONAL

  1. Pengertian Kecerdasan Emosional

Emosi dalam makna paling harfiah didefinisikan di dalam Oxford English Dictionary sebagai “Setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap”. Emosi merupakan perasaan khas mengenai suatu keadaan biologis dan psikologis untuk bertindak.
Pada dasarnya, semua emosi adalah dorongan untuk bertindak, rencana seketika untuk mengatasi masalah yang telah ditanamkan secara berangsur-angsur. Akar kata emosi adalah movere, kata kerja bahasa latinyang berarti “menggerakkan, bergerak”, ditambah awalan “e” untuk memberi arti “bergerak menjauh”, menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi.
Jadi dapat di simpulkan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain disekitarnya.
  1. Ciri-ciri kecerdasan emosional
Kecerdasan emosional memiliki 5 ciri pokok:
  1. Kendali diri
Kendali diri adalah pengendalian tindakan emosional yang berlebihan. Tujuannya adalah keseimbangan emosi, bukan menekannya, karena setiap perasaan mempunyai nilai dan makna tertentu bagi kehidupan manusia. Menjaga emosi yang merisaukan agar tetap terkendali merupakan kunci kecerdasan emosional. Untuk dapat mengendalikan diri, yaitu mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi atau memiliki kesadaran diri dan kemampuan untuk melepaskan suasana hati yang tidak mengenakkan.
Amarah merupakan suasana hati yang sulit dikendalikan. Hal ini karena amarah menimbulkan semangat dan menggairahkan. Amarah sering  dipicu oleh perasaan terancam bahaya, baik terhadap fisik maupun harga diri. Dalam meredakan amarah ini salah satu caranya adalah dengan menggunakan dan mengadu pikiran-pikiran yang memicu lonjakan amarah, semakin cepat ini dilakukan, hasilnya semakin efektif. Kemudian dengan cara memahami hal-hal yang memicu amarah, mencari selingan yang menyenangkan diri, dan menghadapi pihak-pihak yang bersangkutan untuk menyelesaikan persoalannya.
Kesedihan termasuk suasana hati yang tidak mengenakkan sebagaimana emosi yang lain. Kesedihan memiliki kemanfaatan karena dengan kesedihan orang akan menutup minat pada hiburan dan kesenangan. Hal ini berarti beristirahat dari kesibukan duniawi, merenungkan hikmahnya dan membuat rencana-rencana baru. Namun apabila kesedihan berkelanjutan maka akan membuat orang menjadi depresi dan membenci diri sendiri, perasaan tidak berharga,merasa takut dan terkucil. Untuk mengatasi kesedihan ini, bisa dengan cara bersosialisasi, mengalihkan suasana hati, seperti berolah raga, membereskan pekerjaan rumah, memandang penyebab kesedihan dengan cara positif dan berdo’a.
  1. Empati
Empati  adalah memahami perasaan dan masalah orang lain, berpikir dengan sudut pandang orang lain dan menghargai perbedaan perasaan orang mengenai berbagai hal. Pada anak-anak, empati memiliki dua komponen yakni reaksi emosi kepada orang lain. Kemampuan ini berkembang dalam enam tahun dikehidupan anak. Kemudian komponen kedua yaitu reaksi seorang anak ketika lebih besar menentukan sejauh mana ia memandang sesuatu dari sudut orang lain. Pembentukan empati seorang anak yaitu dengan cara melihat bagaimana orang lain bereaksi apabila menanggapi sesuatu hal dan mereka akan meniru apa yang dilakukan orang tersebut.
  1. Pengaturan diri
Pengaturan diri adalah menangani emosi kita sehingga berdampak positif kepada pelaksaaan tugas, peka terhadap kata hati dan sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran, mampu pulih kembali dari tekanan emosi.
  1. Motivasi
Motivasi adalah menggunakan hasrat kita yang paling dalam untuk menggerakkan dan menuntun kita menuju sasaran, membantu kita mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif, serta untuk bertahan menghadapi kegagaln dan frustasi.
  1. Keterampilan sosial
Keterampilan sosial adalah menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial, berinteraksi dengan lancar, menggunakan keterampilan ini untuk mempengaruhi dan memimpin, bermusyawarah serta menyelesaikan perselisihan, dan untuk bekerja sama dan bekerja dalam tim.
  1. Manfaat Kecerdasan Emosional
            Kemanfatan emosi bisa diperoleh apabila terungkap secara wajar, namun apabila emosi terungkap secara berlebihan dan tak terkendali maka bukan kemanfaatan yang diperoleh, tapi kerugian yang membahayakan. Orang yang memiliki kecerdasan emosional memiliki kemampuan untuk melepaskan diri dari suasana hati yang tidak mengenakkan seperti marah, khawatir, dan kesedihan. Hal ini akan membuat seseorang menjadi terkendali dan jika seseorang mampu mengendalikan emosinya maka dia juga mampu mengendalikan hatinya. Dengan demikian orang yang cerdas emosinya akan dapat menjalani kehidupan dengan tenteram, bahagia dan wajar, karena dia dapat mengenali dan mengelola emosi diri sehingga perilakunya dapat terkendali.
            Orang yang memiliki kecerdasan emosional akan lebih memiliki harapan yang lebih tinggi karena ia tidak terjebak dalam kecemasan dan depresi. Dengan kecerdasan emosional orang akan memili sikap optimisme yang merupakan sikap pendukung bagi seseorang agar tidak terjatuh dalam keputusasaan bila menghadapi kesulitan dan kegagalan karena dia melihat kesulitan sebagai sesuatu yang dapat deselesaikan dan melihat kegagalan adalah sesuatu yang dapat diperbaiki.
            Melihat begitu bermanfaatnya kecerdasan emosional bagi kehidupan manusia, maka sudah sepatutnya kecerdasan emosi ini dimiliki oleh setiap orang yang menjalani kehidupan dizaman yang penuh godaan ini dengan tetap terkendali dan bahagia. Sementara bagi orang tua yang menginginkan anaknya bisa bebas oleh tekanan zaman, maka salah satu solusi alternatifnya adalah dengan mengajarkan anak-anak mereka tentang kecerdasan emosional. Semakin dini pelajaran kecerdasan emosional diberi maka hasilnya semakin efektif.
  1. Perkembangan emosi anak
Emosi yang berkembang pada masa anak yaitu:
  1. Amarah
Amarah yakni ungkapan perasaan tidak senang atau benci terhadap orang lain, diri sendiri atau objek tertentu yang diwujudkan dalam bentuk verbal seperti kata-kata kasar, umpatan dan bentuk non verbal seperti memukul, menampar, melempar. Apabila anak merasa kecewa atau tidak senang terhadap sesuatu maka dia akan mengungkapkan amarahnya.
  1. Cemburu
Cemburu yaitu perasaan tidak senang terhadap sesuatu yang dianggap telah merebut kasih sayang dari seseorang yang telah mencurahkan kasih sayang kepadanya. Seorang anak akan mengungkapkan perasaan cemburunya bisa berupa reaksi agresif maupun permusuhan terhadap saingan.
  1. Kegembiraan
Kegembiraan adalah meningkatnya kegiatan dipusat otak yang menghambat perasaan negatif dan meningkatnya energi yang ada dan menenangkan perasaan yang menimbulkan kerisauan. Keaadaan ini mengistirahatkan tubuh secara menyeluruh, sehingga tercipta kesiapan dan antusiasme menghadapi tugas serta berusaha mencapai tujuan.
  1. Kasih sayang
Kasih sayang adalah perasaan senang untuk memberikan perhatian atau perlindungan terhadap orang lain. Seorang anak belajar berkasih sayang dari orangtuanya.
  1. Rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu adalah perasaan ingin mengenal, mengetahui segala sesuatu, baik fisik maupun nonfisik. Anak mempunyai rasa ingin tahu terhadap apa yang baru dilihatnya, termasuk timbulnya sendiri.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar